Krupuk Sadia Butuh Sentuhan Pemberdayaan

Sejak tiga tahun lalu, ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok usaha Krupuk “ Meci Angi “ Kelurahan Sadia menggeluti usaha mereka dengan modal seadanya. Peralatan pembuatan krupuk juga dibuat seadanya yang penting mereka tetap bisa membuat krupuk untuk dijual dan memenuhi kebutuhan keluarga. Saat ini mereka sangat membutuhkan sentuhan bantuan dari berbagai kalangan dan sponsor untuk mengembangkan usaha. “ Kami sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah untuk mengembangkan usaha ini, terutama masalah permodalan, karena selama ini kami hanya meminjam uang rentenir yang berkedok koperasi dengan cicilan tiap hari.” Harap Hafsah ketika disambangi oleh Tim Sarangge di kediamannya di RT 5 RW 01 kelurahan Sadia.



Usaha kerupuk yang digeluti ibu-ibu rumah tangga ini memiliki prospek yang bagus untuk kedepan jika saja diberikan sentuhan pemberdayaan seperti bantuan modal usaha, pelatihan, metode pemasaran, serta pola-pola penguatan usaha kelompok. Melalui kampong Media ini, hafsah dan kawan-kawan mengharapkan uluran tangan dinas terkait baik di kota Bima maupun Propinsi NTB untuk memperhatikan usaha mereka. Satu hal yang sangat melilit mereka adalah keberadaan rentenir yang berkedok Koperasi yang memberikan pinjaman dengan mudah tapi bunganya cukup tinggi dan pembayaran tiap hari. Hal ini tentunya membuat mereka kebingungan karena krupuk-krupuk mereka hanya separoh yang laku tiap hari sehingga terkadang belum mampu menutupi utang mereka pada koperasi tersebut. Semoga saja melalui forum Kampung Media ini ada jalan keluar untuk pemberdayaan mereka. (*Alan)